Arsip yang tersedia

Selasa, 22 Juli 2014

Agama Dalam Bimbingan dan Konseling

MAKALAH
PERANAN AGAMA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN KONSELING”
Dosen Pengampu : Dra. Siti Asdiqoh,M.Si.


Oleh
Muhamad Wahrul Wahid    111-11-010

JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014



KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Allah SWT  yang telah menganugrahkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmatan lil ‘alamiin. Dialah yang maha mengetahui makna dan maksud kandungan Al-Quran. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Utusan dan manusia pilihan-Nya. Dialah penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Quran.
            Dengan pertolongan dan hidayah-Nya-lah, makalah bimbingan konseling ini dapat diselesaikan dan disusun oleh penulis. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Penulis berharap dengan materi ini semoga dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Salatiga,17 juli 2014

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan pasti terdapat berbagai macam problem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini sangatlah memerlukan perhatian khusus dari akademik khususnya para pendidik, karena seorang pendidik dianggap sebagai kunci sentral dalam membendung dan memfilter pengaruh negatif dari luar, karena kita mengetahui suatu hal yang paling urgen dampaknya.para pendidik yang dipercaya dalam hal ini adalah para guru agama.
Oleh karna itu makalah ini membahas tentang peranan agama dan dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, sesuai dengan referensi yang kami dapatkan dan bermanfaat untuk kami  kembangkan, pertamanya kami acuh tak acuh terhadap pokok bahasan ini karena teori- teori yang banyak dikembangkan di buku- buku bimbingan dan konseling adalah teori barat yang sangat minim sekali pada peribahan bimbingan dan konseling dalam sudut pandang islam. tapi rasa acuh tak acuh itu berkembang menjadi sebuah kesadaran untuk memotifasi kami membuat makalah ini,karena kami menganggap diri kami sebagai kaum intelektual muslim yang dalam masih tahap belajar sering mendapat suatu masalah yang berkaitan dengan peran agama terhadap bimbingan dan konseling.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian agama?
2.      Apa pengertian bimbingan konseling?
3.      Apa peranan agama terhadap bimbingan dan konseling?
C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian agama.
2.      Untuk mengetahi pengertian bimbungan dan konseling.
3.      Untuk mengetahui peranan agama terhadap bimbingan dan konseling.


BAB II
                                                                   PEMBAHASAN
1.      Pengertian Agama
              Secara umum di indonesia agama di pahami sebgai sistem kepercayaan, nilai, pengalaman yang diorientasikan kepada masalah spiritual.Karena kepercayaan yang mengarahkan manusia kepada sebuah kehidupan yang terarah. Wiliam James dalam Ahmad Mubarok, mengatakan bahwa kepercayaan kepada tuhan sangat besar pengaruhnya dalam mengobati kegelisahan,karena iman dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna, dan membantu bagaimana cara menikmati kehidupan ini secara benar.[1]
               Hasan Al Banna seorang pembaharu dakwah dan pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di mesir mengatakan bahwa agama dapat membantu menajamkan hati nurani menghidupkan perasaan dan mengingat hati, agama juga berfungsi sebagai polisi yang mengawasi serta penjaga yang tak pernah tidur. Agama secara konsisten selalu mendorong jiwa kepada kebaikan,dan secara konsisten pula menolak kekejian. Jadi dapat disimplukan bahwa agama adalah sebuah kepercayaan yang bisa menghantarkan manusia kepada hal-hal yang posiif.
2.      Pengertian Bimbingan Konseling.
            Bimbingan konseling merupakan gabungan dari dua kata  yaitu bimbingan dan konseling.
a.    Pengertian bimbingan
Bimbingan secara etimologi merupakan terjemahan dari kata ´Guidance´ berasal dari kata kerja ´to guide´ yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Sedangkan menurut  Dra,Asdiqoh bimbingan adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada klien sebelum klien tersebut mendapatkan/terkena masalah yang sifatnya kelompok.
b.    Pengertian konseling
     Konseling berasal dari bahasa Inggris ´to counsel´ yang secara etimologi berarti´to give advicne´ atau memberi saran anjuran dan nasihat. Jadi konseling bisa diartikan sebagai pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan makna konseling secara istilah C Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara konselor dengan klien,yang mana konselor menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia[2]. Dra. Asdiqoh mengatakan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien yang sudah terkena masalah untuk dicarikan jalan keluar, solusi alternatif dengan metode face to face atau bersifat individu.
Istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral. Jadi bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien yang sudah ataupun belum terkena masalah, baik secara kelompok maupun secara individual untuk dicarikan jalan keluar atau solusi alternatifnya.
3.      Peranan Agama Terhadap Bimbingan dan Konseling.
            Agama dalam kehidupan individu merupakan kebutuhan fitri dari semua manusia. Allah telah menciptakan manusia dan telah meniupkan ruh-Nya sehingga iman kepada Allah merupakan sumber ketentraman, keamanan dan kebahagiaan manusia, sebaliknya dalam paradigma ini, maka ketiadaan iman kepada Allah menjadi sumber kegalauan, kegelisaan dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam agama islam telah ada konsep tentang bimbingan dan juga tentang konseling. Konsep tersebur terdapat dalam kitab suci islam yakni Al qur’an sebagai berikut :
!$yJx. $uZù=yör& öNà6Ïù Zwqßu öNà6ZÏiB (#qè=÷Gtƒ öNä3øn=tæ $oYÏG»tƒ#uä öNà6ŠÏj.tãƒur ãNà6ßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur Nä3ßJÏk=yèãƒur $¨B öNs9 (#qçRqä3s? tbqßJn=÷ès? ÇÊÎÊÈ
 “sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
Ayat di atas mengandung makna bimbingan dan konseling, yakni kata Nà6ßJÏk=yèãƒu   yang mengandung arti mengajarkan ini bermakna luas mulai menasehati sampai dengan memberi solusi atau jalan keluar dari suatu masalah. Dalam surat Al asr juga dijelaskan dengan kata
(#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Sudah jelas bahwasanya alqur’an dan para Rosul telah mengajarkan kepada kita tentang bimbingan dan konseling.
Hal di atas berhubungan dengan peran agama terhadap proses bimbingan dan konseling. Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar, tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi :
a.    Memelihara fitrah
b.    Memelihara jiwa
c.    Memelihara akal
d.    Memelihara keturunan
Agama di jadikan landasan dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu:
a.    Manusia sebagai makhluk Tuhan
b.    Sikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama; dan
c.    upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan danteknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah. Ditegaskan pula oleh Moh. Surya (2006). Bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa agama adalah suatu kepercayaan.baik pengetahuan, keyakinan, dan perilaku yang ditujukan dengan religius. Kepercayaan ini dapat menghantarkan manusia kepada hal-hal yang positif (dalam lingkup agama).ad semboyan yang menguatkan hal diatas yaitu : “Hidup dengan ilmu akan menjadi mudah, Hidup dengan AGAMA akan menjadi TERARAH, dan Hidup dengan  musik akan menjadi indah”.
            Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada klien. Ada sedikit perbedaan antara bimbingan dan konseling, bimbingan adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada yang klien,yang mana klien tersebut belum terkena masalah dan bimbingan ini bersifat kelompok. Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien yang sudah terkena masalah untuk dicarikan jalan keluar atau solusi aternatif dari permasalahan yang sedaang dialami klien dan ini bersifat individu.
            Dari makalah diatas juga dapat disimpulkan bahawa agama sangat berpengaruh dalam bimbingan konseling.menjadi konsp utama adanya bimbingan konseling, teknik-teknik bimbingan dan konseling. Adapun peran agama terhadap bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1.      Agama sebagai konsep utama terbentuknya bimbingan dan konseling.
2.      Agama menjadi landasan utama dalam layanan bimbingan konseling.
3.      Agama menjadi pedoman bagi konseling dalam beberapa salah satunya hal manusia .



DAFTAR PUSTAKA

Bakran Adz-dzaky, Hamdani, Konseling dan psikoterapi islam, yogyakarta: fajar Pustaka Baru, 2004.CETAKAN KEDUA
Achmad Mubarok, al Irsyad an Nafsy Konseling agama Teori dan Kasus, Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2000.
Bakran Adz-dzaky, Hamdani, Konseling dan psikoterapi islam, yogyakarta: fajar pustaka Baru, 2004.CETAKAN PERTAMA




[1] Achmad Mubarok, al Irsyad an Nafsy Konseling agama Teori dan Kasus, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2000), hlm.. 75.
[2] Bakran Adz-dzaky, Hamdani, Konseling dan psikoterapi islam, (yogyakarta: fajar pustaka Baru,2004) hlmn : 179