MAKALAH
PERANAN AGAMA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN KONSELING”
Dosen Pengampu : Dra. Siti Asdiqoh,M.Si.
Oleh
Muhamad Wahrul
Wahid 111-11-010
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugrahkan Al-Quran sebagai
petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmatan lil ‘alamiin. Dialah yang maha
mengetahui makna dan maksud kandungan Al-Quran. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Utusan dan manusia
pilihan-Nya. Dialah penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Quran.
Dengan pertolongan dan
hidayah-Nya-lah, makalah bimbingan konseling ini dapat diselesaikan dan disusun
oleh penulis. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
di harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan materi ini semoga dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Salatiga,17
juli 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam dunia pendidikan pasti terdapat
berbagai macam problem, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam hal ini sangatlah memerlukan perhatian khusus dari akademik khususnya para pendidik, karena seorang pendidik dianggap
sebagai kunci sentral dalam membendung dan memfilter pengaruh negatif dari
luar, karena kita mengetahui suatu hal yang paling urgen dampaknya.para pendidik yang dipercaya
dalam hal ini adalah para guru agama.
Oleh karna itu
makalah ini membahas tentang peranan agama dan dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling, sesuai dengan referensi yang kami dapatkan dan bermanfaat untuk
kami kembangkan, pertamanya kami acuh
tak acuh terhadap pokok bahasan ini karena teori- teori yang banyak
dikembangkan di buku- buku bimbingan dan konseling adalah teori barat yang
sangat minim sekali pada peribahan bimbingan dan konseling dalam sudut pandang
islam. tapi rasa acuh tak acuh itu berkembang menjadi sebuah kesadaran untuk
memotifasi kami membuat makalah ini,karena kami menganggap diri kami sebagai
kaum intelektual muslim yang dalam masih tahap belajar sering mendapat suatu
masalah yang berkaitan dengan peran agama terhadap bimbingan dan konseling.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian agama?
2.
Apa pengertian bimbingan konseling?
3.
Apa peranan agama terhadap bimbingan dan konseling?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian agama.
2.
Untuk mengetahi pengertian bimbungan dan konseling.
3.
Untuk mengetahui peranan agama terhadap bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Agama
Secara umum di indonesia agama di pahami sebgai sistem kepercayaan, nilai, pengalaman yang diorientasikan kepada masalah spiritual.Karena kepercayaan yang mengarahkan manusia kepada sebuah kehidupan yang
terarah. Wiliam James dalam Ahmad Mubarok, mengatakan bahwa kepercayaan kepada
tuhan sangat besar pengaruhnya dalam mengobati kegelisahan,karena iman dapat
membuat hidup menjadi lebih bermakna, dan membantu bagaimana cara menikmati
kehidupan ini secara benar.[1]
Hasan Al Banna
seorang pembaharu dakwah dan pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di mesir
mengatakan bahwa agama dapat membantu menajamkan hati nurani menghidupkan
perasaan dan mengingat hati, agama juga berfungsi sebagai polisi yang mengawasi
serta penjaga yang tak pernah tidur. Agama secara konsisten selalu mendorong
jiwa kepada kebaikan,dan secara konsisten pula menolak kekejian. Jadi dapat
disimplukan bahwa agama adalah sebuah kepercayaan yang bisa menghantarkan
manusia kepada hal-hal yang posiif.
2.
Pengertian Bimbingan Konseling.
Bimbingan konseling merupakan
gabungan dari dua kata yaitu bimbingan
dan konseling.
a.
Pengertian bimbingan
Bimbingan secara etimologi merupakan terjemahan dari kata ´Guidance´
berasal dari kata kerja ´to guide´ yang mempunyai arti menunjukkan,
membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan
dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu
melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar
memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Sedangkan menurut
Dra,Asdiqoh bimbingan adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada klien
sebelum klien tersebut mendapatkan/terkena masalah yang sifatnya kelompok.
b.
Pengertian
konseling
Konseling berasal dari bahasa Inggris ´to
counsel´ yang secara etimologi berarti´to give advicne´ atau memberi
saran anjuran dan nasihat. Jadi konseling bisa diartikan sebagai pemberian
nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan makna
konseling secara istilah C Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah
proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara konselor dengan klien,yang
mana konselor menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan
sistematik tentang kepribadian manusia[2]. Dra.
Asdiqoh mengatakan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien
yang sudah terkena masalah untuk dicarikan jalan keluar, solusi alternatif
dengan metode face to face atau bersifat individu.
Istilah bimbingan selalu dirangkaikan
dengan istilah konseling. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu
merupakan suatu kegiatan yang integral. Jadi bimbingan konseling adalah proses
pemberian bantuan kepada klien yang sudah ataupun belum terkena masalah, baik
secara kelompok maupun secara individual untuk dicarikan jalan keluar atau
solusi alternatifnya.
3. Peranan Agama Terhadap Bimbingan dan Konseling.
Agama dalam kehidupan individu
merupakan kebutuhan fitri dari semua manusia. Allah telah menciptakan manusia
dan telah meniupkan ruh-Nya sehingga iman kepada Allah merupakan sumber
ketentraman, keamanan dan kebahagiaan manusia, sebaliknya dalam paradigma ini,
maka ketiadaan iman kepada Allah menjadi sumber kegalauan, kegelisaan dan
kesengsaraan bagi manusia.
Dalam agama islam
telah ada konsep tentang bimbingan dan juga tentang konseling. Konsep tersebur
terdapat dalam kitab suci islam yakni Al qur’an sebagai berikut :
!$yJx. $uZù=yör& öNà6Ïù Zwqßu öNà6ZÏiB (#qè=÷Gt öNä3øn=tæ $oYÏG»t#uä öNà6Ïj.tãur ãNà6ßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur Nä3ßJÏk=yèãur $¨B öNs9 (#qçRqä3s? tbqßJn=÷ès? ÇÊÎÊÈ
“sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
Ayat di atas mengandung makna
bimbingan dan konseling, yakni kata Nà6ßJÏk=yèãu yang mengandung arti
mengajarkan ini bermakna luas mulai menasehati sampai dengan memberi solusi
atau jalan keluar dari suatu masalah. Dalam surat Al asr juga dijelaskan dengan
kata
(#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/
dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Sudah
jelas bahwasanya alqur’an dan para Rosul telah mengajarkan kepada kita tentang
bimbingan dan konseling.
Hal di atas
berhubungan dengan peran agama terhadap proses bimbingan dan konseling. Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan
secara wajar, tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang
bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan
positif dalam konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup ia memiliki
fungsi :
a.
Memelihara
fitrah
b.
Memelihara
jiwa
c.
Memelihara
akal
d.
Memelihara
keturunan
Agama di jadikan landasan dalam layanan
bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu:
a.
Manusia sebagai
makhluk Tuhan
b.
Sikap
yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan
sesuai dengan kaidah-kaidah agama; dan
c.
upaya
yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan
perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan danteknologi) serta kemasyarakatan
yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu
perkembangan dan pemecahan masalah. Ditegaskan pula oleh Moh. Surya (2006).
Bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan
konseling spiritual.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa agama adalah suatu kepercayaan.baik
pengetahuan, keyakinan, dan perilaku yang ditujukan dengan religius.
Kepercayaan ini dapat menghantarkan manusia kepada hal-hal yang positif (dalam
lingkup agama).ad semboyan yang menguatkan hal diatas yaitu : “Hidup dengan
ilmu akan menjadi mudah, Hidup dengan AGAMA akan menjadi TERARAH, dan Hidup
dengan musik akan menjadi indah”.
Bimbingan
dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada klien. Ada sedikit
perbedaan antara bimbingan dan konseling, bimbingan adalah suatu usaha
pemberian bantuan kepada yang klien,yang mana klien tersebut belum terkena
masalah dan bimbingan ini bersifat kelompok. Sedangkan konseling adalah proses
pemberian bantuan kepada klien yang sudah terkena masalah untuk dicarikan jalan
keluar atau solusi aternatif dari permasalahan yang sedaang dialami klien dan
ini bersifat individu.
Dari
makalah diatas juga dapat disimpulkan bahawa agama sangat berpengaruh dalam
bimbingan konseling.menjadi konsp utama adanya bimbingan konseling,
teknik-teknik bimbingan dan konseling. Adapun peran agama terhadap bimbingan
dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Agama sebagai konsep utama terbentuknya bimbingan dan
konseling.
2. Agama menjadi landasan utama dalam layanan bimbingan
konseling.
3. Agama menjadi pedoman bagi konseling dalam beberapa
salah satunya hal manusia .
DAFTAR
PUSTAKA
Bakran Adz-dzaky, Hamdani, Konseling dan psikoterapi islam, yogyakarta:
fajar Pustaka Baru, 2004.CETAKAN KEDUA
Achmad
Mubarok, al Irsyad an Nafsy Konseling agama Teori dan Kasus, Jakarta:
Bina Rena Pariwara, 2000.
Bakran Adz-dzaky, Hamdani, Konseling dan psikoterapi islam, yogyakarta:
fajar pustaka Baru, 2004.CETAKAN PERTAMA