KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami
panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya, sholawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada nabi
Muhammad Saw.yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada seluruh teman-teman
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat guna memenuhi tugas mata
kuliah metodologi pendidikan islam.
Semoga makalah ini
bisa berguna untuk menambah wawasan para pembaca.Saya sadar, sebagai seorang
pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penyusunan makalh ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya menyempurnakan penyusunan makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna
Penyusun
Muhamad wahrul wahid
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................... 1
DAFTAR ISI .................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ................................... 3
A.
Rumusan Masalah .................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................... 4
A. Pengertian Studi Islam .................................... 5
B. Pengertian Orientalisme .................................... 5
C.
Studi Islam Dan Orientalisme ..................................... 6
BAB III PENUTUP .................................... 7
A. Kesimpulan .................................... 7
B.
Saran-saran .................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia setiap saat,
membutuhkan pelajaran dari alam semesta sampai ia menemukan cara bertindak yang
tepat untuk memertahankan kehidupannya. Untuk kebutuhan belajar ini diperlukan
pengaruh dari oleh luar. Karenanya pendidikan adalah suatu esensial bagi
manusia, melalui pendidikan, manusia bisa belajar mempelajari alam semesta demi
mempertahankan khidupannya karena pentingnya pendidikan.
Islam menempatkan
pendidikan pada kedudukan yang sangat penting dan tinggi. Umat Islam dalam
sejarahnya telah memperlihatkan tentang pentingnya pendidikan. Hal ini
ditelusuri sejak saat masa rasul hingga masa sekarang ini.namun ada baiknya
kita harus mengetahui sumbar atau bahan yang kita dapat benar-benar
falid.dikarenakan ada banyak golngan yang ingin menjatuhkan islam dengan
berbagai cara.kaum orientalis salah satunya yaitu suatu kelompok orang yang
mengkaji berbagai bidang keislaman dengan disertai adanya tujuan untuk
meruntuhkan islam dan kebudayaan-kebudayaan islam
A. Rumusan Masalah
1. Pengertian studi islam
2. Pengertian orientalisme
3.
Studi
islam dalam tradisi orientalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian studi keislaman
Studi mengandung arti memahami, mempelajari,
mengkaji dan meneliti. Penelitian atau riset adalah suatu metode studi yang
dilakukan seorang melalui peyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap
suatu masalah tentang islam sehingga diperoreh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut.Penelitian juga bisa dimaknai sebagai upaya manusia untuk mencari
kebenaran atau yang dianggap, disepakati sebagai kebenaran.
Ciri
penelitian:
Permasalahannya
lebih terfokus· Kedalaman kajiaannya· Adanya penemuan· Rekomendasi terhadap
pemecahan masalah· Pengembangan dan· Pengujian terhadap kebenaran yang ada.
B.
pengertian orientalisme
Kata
orientalisme adalah kata yang dinisbatkan kepada sebuah studi atau penelitian
yang dilakukan
oleh selain orang timur terhadap berbagai disiplin ilmu ketimuran, baik bahasa,
agama, sejarah, dan permasalahan-permasalahan sosio-kultural bangsa timur. Ada
juga yang mengatakan orientalisme adalah suatu disiplin ilmu yanga membahas tentang ketimuran.Orientalisme adalah suatu faham atau
aliran yang berkeinginan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan bangsa timur
beserta lingkungannya.[1]
C.
Studi islam dan orientalisme
studi islam
sebagai sebuah disiplin,sebagaimana banyak disiplin keilmuan diuniversitas
modern.juga muncul pada abad ke 19 disiplin ini disebut orientalisme[2].ilmu tata
bahasa,kebudayaan sejarah yang tertulis pada abad ke 19 lebih diwarnai dengan
pandangan dunia romantisisme dana pencarian terhadap apa yang berharga di masa
lalu yang eksotik(memiliki daya tarik khas krn belum banyak dikenal umum atau
istimewa).
Sebagian
sejarawan studi islam mencatat bahwa kaum orientalis barat dan para sarjana
muslim ortodoks (berpegang teguh pada ajaran resmi atau kolot) cenderung
memperlihatkan konservatisme(paham politik yg ingin mempertahankan tradisi dan
stabilitas sosial, melestarikan pranata yg sudah ada, serta menentang perubahan
yg radikal) dalam pendekatan mereka terhadap historigrafi.orientalisme menerima
secara luas pandangan tradisional tentang kehidupan nabi muhamad, artikulasi
alqur'an pada periode makkahy dan madinah, dan pembentukan awal komunitas
muslim.
Pada abad ke 20
banyak sarjana barat mengganti label departemen akademik dari oriental studis
menjadi islamic studies.melalui bantuan pemerintah amerika serikat atas lembaga-lembaga
tinggi terpilih, tujuan dari studi-studi kawasan ini ialah melatih orang-orang
barat dalam bahasa dan kebudayaan masyarakat non barat dan utamanya mengkaji
tentang timur tengah dan pusat-pusat studi kawasan.orientalisme merupakan suatu
kerangka berpikir, sebentuk wacana keilmuan tentang realitas timur islam
dibawah kesadaran barat.mereka banyak membaca dan menafsirkan teks-teks
islam.yang utama adalah teks-teks tentang kegamaan dan kebudayaan islam.
Karya-karya
orientalis tentang islam adalah mendenifisikan islam sebagai korpus kepercayaan
dan norma abstrak yang menentukan berbagai ruang yang menengarai suatu
kebudayaan.salah satu karya seorang orientalis yaitu gustave von grunebaum
adalah medieval islam : a study in
cultural orientatian (1946) digunakan untuk mulai terlibat dalam wacana
akademik tentang peradapan dan kebudayaan islam.[3]
Karya para
orientalis sedikit atau bahkan tidak memberikan perhatian intelektual sama
sekali dalam generalisasi berlebihan terhadap data-data tentang islam.ini semacam
problematik karena kebanyakan monograf/karangan fokus pada satu kebudayaan.
Penjelasan
standar yang muncul dalam perdebatan mutakhir tentang pendekatan monolitik(
pendekatan yang berdasarkan pemikiran) yang
berdasarkan pada studi-studi filologi melukiskan repitisi tentang dogma atau
penekanan pada teks suci islam. Sejauh ini islam dianggap sebagai tradisi
keagamaan, metode filologi memiliki kekurangan yang terus diminimalisir atau
ditolak oleh para pengajurnya dikalangan islamisis.
Karya-karya
orientalis cenderung mengabaikan realitas komunitas muslim dengan membatasi
diri mereka dengan pada teks-teks tertulis dan pada perbandingan peradapan
dan budaya politik islam dengan Kristen. Mereka menganggap islam sebagai objek
studi, topic wacana ilmiah yang sama sekali tidak berpartisipasi dalam tradisi
islam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Studi islam adalah sebuah kajian atau
pemahaman tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan islam.
2. Orientalisme adalah studi yang dilakukan oleh
orang barat tentang ketimuran,atau penelitian yang dilakukan orang-orang non
islam terhadap islam.
3. Studi islam dalam tradisi orientalisme
sebagaimana diatas disebutkan hanya pada 2 abad yaitu abad ke 19 dan abad ke
20.
a.
Pada abad ke 19 kaum orientalis barat dan para sarjana muslim ortodoks (berpegang
teguh pada ajaran resmi atau kolot) cenderung memperlihatkan
konservatisme(paham politik yg ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas
sosial, melestarikan pranata yg sudah ada, serta menentang perubahan yg
radikal) dalam pendekatan mereka terhadap historigrafi (penulisan sejarah).
b.
Pada abad ke 20orang-orang
barat menbentuk studi kawasan dengan tujuan untuk melatih orang-orang non
muslim tentang bahasa dan kebudayaan masyarakat islam. Karya para orientalis
tidak memberikan perhatian intelektual sama sekali dalam generalisasi
berlebihan terhadap data-data tentang islam.ini semacam problematik karena
kebanyakan monograf/karangan yang fokus pada satu kebudayaan.kemudain mereka
beralih dengan menggunakan metode filologi (rasionalisme,hermeunetika)tentang
penekanan pada teks suci alqur’an.
B.
SARAN SARAN
1.
Dalam menghadapi kehidupan yang modern seperti saat ini, sejarah
tentang islam sangatlah dibutuhkan agar kita tidak salah dalam melangkah dan
menyikapi masalah yang kita hadapi dimasa modern ini
2.
Kita harus dapat memandang studi islam dari berbagai sudut pandang
yang berbeda,ini sangat bermanfaat bagi kita, apabila suatu saat kita menghadapi pendapat-pendapat
yang berbeda tetapi satu bahasan kita dapat mengambil jalur tengah atau meluruskannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Hasan Abdul &
Ghiroh Abdurahman,
orientalisme dan misionarisme;Remaja,
Rosdakarya, Bandung, 2008.. hal 3
Ø Atang Abdul Hakim & Jaih Mubarok,
, Metodologi Studi Islam, , Remaja Rosdakarya, Bandung,2004 hal:64
Ø Zakiyudin, Studi Islam:
pendekastan dan metode,hal 51,Bintang Pustaka Abadi: Yogyakarta.2011
[1] Hasan Abdul & Ghiroh Abdurahman, orientalisme dan misionarisme;Remaja, Rosdakarya,
Bandung, 2008.. hal 3
[2] Atang Abdul Hakim & Jaih Mubarok, , Metodologi Studi
Islam, , Remaja Rosdakarya, Bandung,2004 hal:64
[3]
Zakiyudin, Studi Islam: pendekastan dan
metode,hal 51,Bintang Pustaka Abadi: Yogyakarta.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar