MAKALAH
JANNAH DAN NIRWANA DALAM KONSEP ISLAM DAN BUDHA
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Agama
Dosen
pengampu: Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag
(Kelas: PAI)
Disusun oleh:
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Agama hidup dan berkembang dalam kehidupan
manusia. Masing-masing penganut agama merasa mengemban misi luhur untuk menyampaikan
kebenaran kepada umat manusia. Pada dasarnya dilandasi oleh iktikad yang luhur
yang diyakini sebagai jalan keselamatan yang diimbangi dengan penumbuhan sikap
toleran kepada agama lain untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
Pada hakikatnya keberagamaan dalam kehidupan
manusia masih menuai konflik. Bagi masyarakat majemuk penumbuhan kesediaan saling memahami dan
saling menghormati antar umat beragama sangat penting tetapi masih banyak yang
belum menyadarinya. Kemampuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kerukunan
hidup merupakan salah satu tolak ukur kedewasaan dalam beragama untuk mencapai
kondisi yang seperti ini dibutuhkan usaha yang menunjang salah satunya adalah
sebuah kajian khusus dalam membahas agama. Dalam makalah ini akan membahas
secara ringkas dan spesifik yaitu membahas tentang tentang surga. Surga merupakan
suatu tempat di alam akhirat yang di percayai oleh penganut beberapa agama
sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidupnya berbuat
kabajikan dalam ajaran agamanya. Dalam hal ini akan dibahas tentang jannah dan
nirwana yang kedua tersebut merupakan konsep dari agama Islam dan Budha. Tentunya
kedua agama ini mempunyai konsep sendiri tentang surga.
Dari dua agama tersebut antara agama Islam dan
Budha memiliki pandangan serta ajaran yang berbeda untuk mencapai surga. Nilai -
nilai luhur yang ditampilkan juga berbeda yang sesuai dengan ajarannya
tersebut. Maka, dalam makalah ini membahas mengenai jannah bagi agama Islam dan
nirwana dalam agama Budha.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
konsep jannah dalam agama Islam dan jalan mencapainya?
2. Bagaimanakah
konsep nirwana dalam agama Budha dan jalan mencapainya?
3. Apakah
persamaan dan perbedaan antara konsep jannah dalam agama Islam dengan konsep
nirwana dalam agama Budha?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui konsep jannah dalam agama Islam dan jalan
mencapainya.
2.
Untuk mengetahui konsep
nirwana dalam agama Budha dan jalan mencapainya.
3.
Untuk mengetahui persamaan
dan perbedaan antara konsep jannah dalam agama Islam dengan konsep nirwana
dalam agama Budha.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jannah
Sorga, atau juga surga adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai
tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat
kebajikan sesuai ajaran agamanya. Sorga dalam bahasa Arab disebut jannah.[1]
Secara bahasa, kata al-Jannah adalah salah satu
bentuk mashdar dari kata Janna-Yajunnu-Jannan,
Janâna al-Lail, yang artinya adalah kegelapan malam, atau penutup.
Sedangkan kata Jannah sendiri memiliki dua makna. Pertama bermakna kebun
yang memiliki pohon-pohon yang sampai menutupi tanahnya dan kedua bermakna
surga.[2]
Kata al jannah yang biasa diterjemahkan dengan surga terulang sebanyak 66
kali dalam Al qur’an, jamaknya adalah jannat yang tertera sebanyak 69 kali
dalam Al qur’an. Kata itu diambil dari kata jannah yang berarti tertutup. Dari
akar kata ini terbentuk berbagai kata, seperti al jannah, yaitu kebun atau
taman yang tertutup tanahnya dari pohon pohonan. Terma ini dinamakan demikian karena hakikatnya atau wujudnya tidak
terlihat oleh pandangan mata manusia. Surga dinamai jannah karena hakikatnya
tertutup dari pengetahuan manusia, atau paling tidak karena di sana terdapat
hal hal yang tidak terrlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga dan tidak
terjangkau oleh pikiran. Bagi orang orang yang bertakwa kepada Allah akan
diberi dua macam pembalasan:
1.
Pembalasan
jasmani, yaitu surga dan kekal di dalamnya, dan bermacam macam nikmat di
dalamnya.
2.
Pembalasan
rohani, yaitu keridhoan Allah yang tidak dicampuri marah, itulah nikmat Allah
yang paling besar bagi orang orang yang bertakwa di akhirat.
Dalam ayat Ali
Imran ayat 133 dijelaskan bahwa Allah mengajak manusia untuk meraih ampunan
Allah dan surga.Terdapat pendapat bahwa surga itu telah diciptakan dan letaknya
diluar jaga raya ini dan surga lebih besar dari jaga raya, sehingga tidak mungkin alam ini meliputi surga, tapi
surgalah yang meliputi alam raya ini. Orang yang bertakwa yang mempunyai sifat-sifat
terpuji, pahalanya adalah ampunan bagi dosa-dosa mereka dan kemenangan dengan
surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka tinggal dalam surga
selama-lamanya.[3]
Al-Qur’an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan
setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga
itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35
“Perumpamaan sorga yang dijanjikan kepada orang-orang
yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya
tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat
kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi
orang-orang kafir ialah neraka.” (Ar-Ra'du 13:35).Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam
Islam pula, jika ada seorang bocah yang mati, maka secara otomatis akan pergi
ke sorga, tanpa memedulikan agama kedua orang tuanya. Sorga tertinggi
tingkatnya adalah Firdaus (فردوس)
- Pardis (پردیس), dimana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang
saleh.
Pemakaian kata ‘jannah’ alias
‘taman yang indah’ ini memang terkait erat dengan wilayah turunnya agama Islam
di kawasan padang pasir. Sebuah kawasan yang sangat kering dan keras. Jauh dari
rasa indah
Maka Allah memperkenalkan konsep reward
alias ‘hadiah kebaikan’ dengan simbol ‘taman yang indah’. Dimana kita bisa
merasakan kesejukan, kesegaran, sumber mata air, makanan dan buah-buahan yang
sangat berlimpah, dan berbagai macam kenikmatan fisikal lainnya. Sekaligus
gambaran kenikmatan yang bersifat kejiwaan.
Tingkatan
dan nama-nama syurga ialah:
1.
Jannatul Firdaus yaitu sorga yang
terbuat dari emas merah.
2.
Jannatul ‘Adn yaitu sorga yang
terbuat dari intan putih.
3.
Jannatun Na’iim yaitu sorga yang
terbuat dari perak putih.
4.
Jannatul Khuldi yaitu sorga yang
terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
5.
Jannatul Ma’wa yaitu sorga yang
terbuat dari zabarjud hijau.
6.
Darus Salaam yaitu sorga yang
terbuat dari yaqut merah.
7.
Darul Jalal yaitu sorga yang
terbuat dari mutiara putih.
8.
Darul Qarar yaitu sorga yang
terbuat dari emas merah.
Beberapa surah dalam Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang keadaan sorga adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam sorga-sorga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai. Di sorga itu mereka diberi perhiasan dengan
gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS.Al-Hajj: 23)
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu
bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka
berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di syurga itu
mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada
mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha
Penyayang.” (QS.Yaa-siin 55—58).
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada
dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air
mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan, demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di
dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala
kekhawatiran).” (QS.Ad- Dukhaan: 51-55).[4]
B.
Nirwana
Nirwana secara
etimologis berarti meletus atau padam. Pemadaman dalam ajaran budha agama budha
bersifat menyeluruh, sebagai pemusnahan
total. Nirwana merupakan konsep utama dalam agama Buddha dan merupakan tujuan
akhir yang hendak dicapai semua umat Buddha. [5]
Pada mulanya,
menurut Budha, pengertian nirwana adalah penggabungan dengan Tuhan dan fana di
dalamnya. Tetapi, pendapat-pendapat Budha telah berubah mengenai pemikiran
terhadap Tuhan. Dia mengesampingkan pendapat yang mengakui adanya Tuhan, malah
dia mengingkari wujud Tuhan. Dengan pengingkaran ini nirwana bukanlah lagi
berarti penggabungan dengan Tuhan, malah telah membawa pengertian yang baru.[6]
Menurut ajaran
Buddha, nirwana merupakan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan tanpa
mengalaminya langsung. Nirwana akan dicapai orang-orang yang telah mencapai
pencerahan atau berada di atas level yang bersifat keduniawian.[7] Ketika
mencapai nirwana, hal ini berarti bahwa seseorang telah terbebas dari samsara
atau siklus reinkarnasi dan penderitaan yang mencirikan semua kehidupan di
bumi. Bagi umat Buddha, nirwana adalah level tertinggi yang bisa dicapai
seseorang.[8]
Nirwana merupakan tujuan
terakhir dari setiap pemeluk agama Budha, di mana seseorang telah lepas dari
samsara, yang berarti ia telah lepas dari penderitaan, dan selanjutnya ia akan
merasakan kebahagiaan yang abadi. Tetapi
pengertian Nirwana menurut agama Budha ini agak sulit dipahami. Nirwana
mengandung arti berhentinya proses kelahiran dan proses hidup dan sekaligus
berarti bahwa mati pun tak ada lagi, alias abadi. Nirwana dapat diartikan
padamnya segala api nafsu, berhentinya segala perasaan, hilangnya segala
gangguan, pendek kata tercapai ketenangan dan kedamaian yang sempurna. Nirwana
merupakan keadaan yang jauh lebih baik dari segala keadaan yang dapat dinikmati
di dunia.
Tidak mudah untuk mencapai Nirwana,
karena untuk mencapai Nirwana, orang harus hidup suci dan selanjutnya harus
mampu melenyapkan tanha sama sekali.
Jika orang telah dapat melakukan hidup suci dan melenyapkan tanha secara maksimal, maka akan
sampailah ia ke Nirwana. Sebelum mencapai tingkat yang maksimal, maka ia masih
harus mengalami reinkarnasi yang berulang-ulang.
Hidup suci artinya seseorang harus
menjauhi segala apa yang dilarang dalam agama Budha. Pada prinsipnya ada 10
larangan yang disebut Dasasila, yang merupakan pokok-pokok etika Budha. 10
larangan itu yaitu:
1. Dilarang
menyakiti atau membunuh sesama manusia
2. Dilarang
mencuri
3. Dilarang
berzina
4. Dilarang
berkata kasar atau berdusta
5. Dilarang
minum minuman keras
6. Dilarang
serakah
7. Dilarang
melihat kesenangan
8. Dilarang
bersolek
9. Dilarang
tidur di tempat yang mewah
10. Dilarang
menerima suap
Sepuluh
larangan ini tidak berlaku untuk seluruh umat Budha, melainkan untuk dua
kelompok berlaku ketentuan yang berbeda sehingga disebut etika rangkap. Untuk
pemeluk agama Budha yang biasa, yaitu yang disebut Upasaka dan Upasika dilarang
mengerjakan apa yang dilarang dari nomor
1-5. Sedangkan untuk golongan pemuka-pemuka agama Budha (Sangha) yang
terdiri dari Biksu dan Biksumi dilarang mengerjakan 10 larangan tersebut.
Bagi orang yang ingin mencapai
Nirwana, maka pokok-pokok etika ini harus ditaati. Selanjutnya Nirwana
mempunyai dua
pengertian:
1. Nirwana
yang dapat dicapai oleh seseorang pada waktu ia masih hidup di dunia yaitu pada
saat lenyapnya tanha, yang berarti ia
telah mencapai tingkat Arahat.
Keadaan ini disebut Upadhidesa.
2. Nirwana
dalam arti berhentinya segala proses hidup, dimana skandha-skandha telah lenyap
ibarat lampu telah padam nyala apinya, sehingga Nirwana kadang-kadang juga
diterjemahkan dengan padam. Nirwana dalampengertian yang kedua ini dicapai pada
saat matinya seseorang Arahat.
Keadaan ini disebut Anupadhisesa.[9]
C.
Persamaan dan Perbedaan antara Jannah dan Nirwana
1. Persamaan
Pada
intinya jalan menuju surga dalam agama Islam adalah sama dengan agama Budha, yaitu
sama-sama berbuat baik, berbuat baik adalah melatih mengurangi ketamakan, kebencian,
sabar dan kegelapan batin. Sehingga, jika seseorang berbuat baiknya sudah cukup
lama pasti surganya lebih tinggi daripada mereka yang berbuat baik hanya
sedikit. Namun untuk mencapai kehidupan surga yang abadi dibutuhkan tiket
sebagai syarat masuk surga.[10].
2. Perbedaan
Dilihat dari persamaan tadi, ada juga
perbedaan antara jannah dan nirwana, diantaranya jannah hanya dapat dicapai
ketika sesoeorang itu telah meninggal dunia. Adapun nirwana untuk mencapainya
tidak hanya setelah meninggal tetapi dapat diraih ketika seseorang itu masih
hidup.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sorga, atau juga surga adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat
berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan
sesuai ajaran agamanya.
Sorga dalam bahasa Arab disebut jannah
Menurut ajaran
Buddha, nirwana merupakan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan tanpa
mengalaminya langsung. Nirwana akan dicapai orang-orang yang telah mencapai
pencerahan atau berada di atas level yang bersifat keduniawian. Ketika
mencapai nirwana, hal Is\ni berarti
bahwa seseorang telah terbebas dari samsara atau siklus reinkarnasi dan
penderitaan yang mencirikan semua kehidupan di bumi. Bagi umat Buddha, nirwana
adalah level tertinggi yang bisa dicapai seseorang.
Persamaan dan
Perbedaan antara Jannah dan Nirwana
1. Persamaan
Pada
intinya jalan menuju surga dalam agama Islam adalah sama dengan agama Budha, yaitu
sama-sama berbuat baik, berbuat baik adalah melatih mengurangi ketamakan, kebencian,
sabar dan kegelapan batin. Sehingga, jika seseorang berbuat baiknya sudah cukup
lama pasti surganya lebih tinggi daripada mereka yang berbuat baik hanya
sedikit. Namun untuk mencapai kehidupan surga yang abadi dibutuhkan tiket
sebagai syarat masuk surga.
2. Perbedaan
Dilihat dari persamaan tadi, ada juga perbedaan antara
jannah dan nirwana, diantaranya jannah hanya dapat dicapai ketika sesoeorang
itu telah meninggal dunia. Adapun nirwana untuk mencapainya tidak hanya setelah
meninggal tetapi dapat diraih ketika seseorang itu masih hidup.
[2] http://hakikatsurgadalampenciptaanmanusia.blogspot.com/2012/02/hakikat-surga-dalam-penciptaan-manusia.html (diakses 19 Mei 2014).
[3] M. Ashaf Shaleh, Takwa (Makna &
Hikmahnya dalam Al-Qur’an), (Jakarta: Penerbit Erlangga, t.t), hlm. 184-187.
[6] Ahmad Shalaby, Agama-Agama
Besar di India (Hindu-Jaina-Budha), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001),
cetakan kedua, hlm. 138.
[9] Mudjahid Abdul Munaf, Sejarah
Agama-agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), cetakan ke-2, hlm.
31-32.
[10]httpwww.amazine.co24932apakah-nirwana-dalam-ajaran-buddha-fakta-informasi-lain
diakses (16 mei 2014).
1 komentar:
Harrah's Resort Casino And Spa - JamBase
Discover Harrah's Resort Casino 남원 출장샵 And Spa, Harrah's Cherokee 화성 출장샵 Casino Resort, restaurants, bars and other amenities 제천 출장샵 located 서산 출장안마 in the Great Smoky 파주 출장샵 Mountains of Western
Posting Komentar